BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Penelitian merupakan kegiatan yang terencana untuk mencari
jawaban yang obyektif atas permasalahan manusia melalui prosedur ilmiah (Tri Wahyulis, 2010). Untuk itu didalam
suatu penelitian dibutuhkan suatu proses analisis data yang berguna untuk
menganalisis data-data yang telah terkumpul. Data yang sudah terkumpul namun belum dianalisis merupakan data mentah.
Dalam kegiatan penelitian, data mentah akan memberi arti bila dianalisis dan
ditafsirkan. Sehingga analisis data sangat memegang peranan penting dalam
penelitian. Data yang yang dapat dikumpulkan banyak
sekali seperti catatan di lapangan, gambar, foto, dokumen, laporan, biografi, artikel, dan sebagainya.
sekali seperti catatan di lapangan, gambar, foto, dokumen, laporan, biografi, artikel, dan sebagainya.
Pekerjaan analisis data dalam hal
ini ialah mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberikan kode, dan
mengategorikannya. Pengorganisasian dan pengelolaan data tersebut bertujuan
menemukan tema dan hipotesis kerja yang akhirnya diangkat menjadi teori
substantif oleh karena itu, analisis data
merupakan bagian yang amat penting karena dengan analisislah
suatu data dapat diberi arti dan makna yang berguna untuk masalah penelitian. Data yang telah dikumpulkan
oleh peneliti tidak akan ada gunanya apabila tidak dianalisis terlebih dahulu. Dalam proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto, dan sebagainya (Moleong, 2007 dalam Wahyulis, 2010).
oleh peneliti tidak akan ada gunanya apabila tidak dianalisis terlebih dahulu. Dalam proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto, dan sebagainya (Moleong, 2007 dalam Wahyulis, 2010).
Walaupun begitu penting dalam dunia pendidikan, analisis data merupakan suatu kegiatan yang membutuhkan kemampuan dan pemahaman tertentu untuk dapat menyelesaikannya. Menurut Nasution (dalam Sugiyono, 2010: 88) “melakukan analisis adalah pekerjaan yang sulit, memerlukan kerja keras. Analisis memerlukan daya kreatif serta kemampuan intelektual yang tinggi.tidak ada cara tertentu yang dapat diikuti untuk mengadakan analisis, sehingga setiap peneliti harus mencari sendiri metode yang dirasakan cocok dengan sifat penelitinya. Bahan yang sama bisa diklasifikasikan lain oleh peneliti yang berbeda”. Dari paparan diatas, dapat dikatakan bahwa analisis data memang memerlukan kemampuan khusus dalam melaksanakannya. Tidak semua orang dapat melakukan penganalisisan data dengan baik. Tergantung tingkat pemahaman dan kemampuan intelegensi yang
dimilikinya.
Melihat kondisi ini, selaku mahasiswa yang nantinya
akan bermuara pada kegiatan penelitian yang akan dilakukan, tentu menjadi hal
yang penting dalam memahami konsep analisis data. Konsep ini dapat dijadikan
pedoman mahasiswa dalam melakukan penelitian dalam pendididkan khususnya bagi
mahasiswa jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar FIP UNDIKSHA. Menyimak
lebih dalam mengenai hal yang dipaparkan diatas, penulis bermaksud memberikan
sebuah gagasan berupa pembuatan karya tulis (makalah) yang berjudul “Analisis Data”. Karya tulis ini diharapkan
mampu memeberikan tambahan informasi kepada pembaca khususnya mahasiswa Jurusan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar mengenai pengertian, analisis data, bentuk data
yang dianalisis, teknik yang digunakan, langkah-langkah penganalisisan serta
bagaimana bentuk interprentasi data hasil analisis
untuk dilakukan implementasi dalam konteks belajar mengajar
di bangku perkuliahan.
1.2
Rumusan
Masalah
Berdasarkan uraian latar
belakang diatas, maka dapat diuraikan rumusan masalah sebagai berikut.
- Apakah yang dimaksud dengan analisis data?
- Apa saja bentuk data yang dianalisis?
- Bagaimanakah teknik analisis data?
- Bagaimanakah lagkah-langkah analisis data?
- Bagaimanakah penginterprentasi data hasil analisis?
1.3
Tujuan
Berdasarkan uraian rumusan
masalah diatas, maka dapat diuraikan tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan
karya tulis ini sebagai berikut.
1. Mendeskripsikan
pengertian analisis data.
2. Mendeskripsikan
bentuk
data yang dianalisis.
3. Mendeskripsikan
teknik analisis data.
4. Mendeskripsikan
lagkah-langkah analisis data.
5. Mendeskripsikan
penginterprentasi data hasil analisis.
1.4
Manfaat
Manfaat
yang diharapkan dari luaran karya tulis ini sebagai berikut.
1. Bagi
Mahasiswa
Mampu dipahaminya pengertian dan deskripsi mengenai analisis data,
bentuk data yang dianalisis, teknik yang digunakan, langkah-langkah
penganalisisan serta bagaimana bentuk interprentasi data hasil
analisis. Sehingga mampu menciptakan pemahaman yang lebih
mendalam mengenai teknik analisis data dalam penelitian.
2. Bagi
Penulis
Menambah pemahaman mengenai pengertian, analisis data,
bentuk data yang dianalisis, teknik yang digunakan, langkah-langkah
penganalisisan serta bagaimana bentuk interprentasi data hasil
analisis untuk dilakukan implementasi dalam konteks belajar mengajar
di bangku perkuliahan.
3. Bagi
Pembaca
Menambah wawasan baru mengenai pengertian analisis
data, bentuk data yang dianalisis, teknik yang digunakan, langkah-langkah
penganalisisan serta bagaimana bentuk interprentasi
data hasil analisis dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan
penganalisisan data.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Susan Stainback (dalam Sugiyono, 2006: 88)
mengemukakan bahwa “Data analysis is
critical to the qualitative research process. It is to recognition, study, and
understanding of interrelationshp and concept in your data that hypotheses and
assertions can be developed and evaluated” Analisis data merupakan hal yang
kritis dalam proses penelitian kualitatif, data sehingga hipotesis dapat
dikembangkan dan dievaluasi. Selain itu, Spradley (dalam Sugiyono, 2006: 89)
menyatakan bahwa analsis dalam penelitian jenis apapun, adalah merupakan cara
berfikir kritis. Hal itu berkaitan dengan pengujian secara sistematis terhadap
sesuatu untuk menentukan bagian, hubungan antar bagian, dan hubungannya dengan
keseluruhan. Analisis adalah untuk mencari pola. Selanjutnya Sugiyono
mendefinisikan pengertian analisis data adalah proses mencari dan menyusun
secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan,
dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam katagori,
menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola,
memilih mana yang penting dan mana yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan
sehingga mudah dipahami oleh sendiri maupun orang lain.
Berdasarkan paparan
para ahli diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis data dapat diartikan
sebagai suatu bentuk pola
pikir untuk melaksanakan mengolah data, dengan tujuan menjadikan data tersebut sebagai suatu informasi, sehingga
karakteristik atau sifat-sifat datanya dapat dengan mudah dipahami dan
bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan
penelitian. Analisis data
merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memproleh temuan-temuan hasil
penelitian. Hal ini disebabkan data akan menuntun kita kearah temuan ilmiah,
bila dianalisis dengan teknik-teknk yang tepat. Data yang belum dianalisis
merupakan data mentah. Dalam kegiatan penelitian, data mentah akan memberi arti
bila dianalisis dan ditafsirkan. Sehingga analisis data sangat memegang peranan
penting dalam penelitian. Dalam rangka analisis dan interpretasi data, perlu
dipahami tentang keberadaan data itu sendiri. Secara garis besar, keberadaan
data dapat digolongkan ke dalam dua jenis, yaitu data bermuatan kualitatif dan
data bermuatan kuantitatif yang akan dijelaskan pada sub bab selanjutnya.
2.2 Jenis Data yang
Dianalisis
Seperti yang diketahui bahwa, penelitian
dilakukan untuk mendapatkan data. Data yang didapatkan peneliti beragam.
Macam-macam data yang dimaksud oleh Sugiyono (2011: 5-8) dijelaskan dalam
gambar sebagai berikut.
Gambar 1. Macam Data Penelitian
Berdasarkan
gambar diatas dapat dikatakan bahwa secara garis besar jenis data dibedakan
atas data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif merupakan data yang
berbentuk kata, kalimat, gerak tubuh, ekspresi wajah, bagan, gambar dan foto
(Sugiyono, 2011: 7). Data bermuatan kualitatif disebut juga dengan data lunak.
Data semacam ini diperoleh melalui penelitian yang menggunakan pendekatan
kualitatif, atau penilaian kualitatif.
Keberadaan data bermuatan kualitatif adalah catatan lapangan yang berupa
catatan atau rekaman kata-kata, kalimat, atau paragraf yang diperoleh dari
wawancara menggunakan pertanyaan terbuka, observasi partisipan, atau pemaknaan
peneliti terhadap dokumen atau peninggalan. Sedangkan
kuantitatif adalah data yang berbentuk angka. Keberadaan data bermuatan
kuantitatif adalah angka-angka (kuantitas), baik diperoleh dari jumlah suatu
penggabungan ataupun pengukuran. Data bermuatan kuantitatif yang diperoleh dari
jumlah suatu penggabungan selalu menggunakan bilangan cacah. Contoh data
seperti ini adalah angka-angka hasil sensus, angka-angka hasil tabulasi
terhadap jawaban terhadap angket atau wawancara terstruktur. Adapun data
bermuatan kuantitatif hasil pengukuran adalah skor-skor yang diperoleh melalui
pengukuran, seperti skor tes prestasi belajar, skor skala motivasi, skor
timbangan, dan semacamnya. Selanjutnya data kualitatif
dibedakan atas data kualitatif emperis dan data kualitatif bermakna. Dimana
data kualitatif emperis merupakan data sebagaimana adanya (tidak diberi makna)
dan data kualitatif bermakna adalah data dibalik fakta yang tampak. Selanjutnya
yaitu data kuantitaif yang dibedakan atas data diskrit dan data kontinum. Data
diskrit atau data nominal merupakan data kualitatif yang satu sama lain
terpisah, tidak dalam satu garis kontinum. Sedangkan data kontinum merupakan
data kualitatif yang satu sama lainnya saling berkesinambungan dalam satu
garis. Kemudian data kontinum dijabarkan kembali menjadi data ordinal, interval
dan ratio. Data ordinal merupakan data kualitatif yang berbentuk
peringkat/ranking. Kemudian data interval merupakan data kualitatif kontinum
yang jaraknya sama, tetapi tidak mempunyai nilai nol absolut. Dan data ratio
merupakan data kualitatif kontinum yang jaraknya sama dan mempunyai nilai nol
absolut/mutlak.
2.3 Teknik-teknik
Analisis Data
Teknik analisis
data ada dua, yaitu teknik analisis data kuantitatif dan teknik analisis data
kualitatif. Bagi data yang bersifat kuantitatif (numerical) tentu saja analisis data yang
digunakan adalah analisis kuantitatif dengan ukuran-ukuran statistik (Wina,
2002: 296). Untuk analisis data kuantitatif dalam penggunaan statistik
deskriptif dapat disesuaikan dengan ruang lingkup yang hendak dicapai. Apakah
mengharuskan data untuk memiliki normalitas, homogenitas atau syarat lainnya.
Wina menyebutkan pula, untuk mempermudah kerja dalam penganalisisan data, sudah
terdapat perangkat lunak komputer berupa SPSS. Perangkat ini dapat membantu
mempercepat kegiatan penganalisisan data yang dikehendaki. Teknik analisis data kuantitatif berbeda
dengan kualitatif. Dalam teknik
analisis data menggunakan statistik, terdapat dua macam statistik yang
digunakan pada data kuantitatif, yaitu statistik deskriptif dan inferensial.
a.
Deskriptif
·
Mengukur tedensi sentral
Mean
Median
Modus
· Mengukur variabilitas
Quartil
Desil
Persentil
Standar
deviasi
Varian
· Penyajian data
Tabel,
Diagram, Grafik
b. Inferensial
·
Parametrik
Statistik parametrik adalah cabang ilmu statistik inferensial yang
digunakan untuk menganalisis data-data yang memiliki sebaran normal saja.
Diartikan pula ilmu statistik yang berhubungan dengan
inferensi statistik yang membahas parameter-parameter populasi; jenis data
interval atau rasio; distribusi data normal atau mendekati normal (Asep, tt). Statistik
parametrik tidak dapat dipergunakan sebagai metode statistik apabila data yang
akan dianalisis tidak menyebar secara normal. Dengan kata lain, data yang ingin
di analisis harus ditransformasikan terlebih dahulu. Transformasi yang dimaksud
adalah data ubah mengikuti sebaran normal. Transformasi dapat dilakukan dengan
mengubah data ke dalam bentuk logaritma natural, menggunakan operasi matematik
(membagi, menambah, atau mengali dengan bilangan tertentu), dan mengubah skala
data dari nominal menjadi interval. Spesifikasi ini disebabkan karena metode
statistik parametrik memiliki tingkat akurasi ketepatan yang lebih tinggi
dibandingkan statistik non parametrik (akan dijelaskan selanjutnya). Untuk
itulah penyajian data dengan sebaran normal harus dilakukan untuk mendapatkan
analisis data yang akurat. Contoh statistik parametrik yaitu Normalitas, Homogenitas, Uji T, dan Anava.
· Non-parametrik
Statistik nonparametrik disebut juga statistik bebas
sebaran. Statistik nonparametrik tidak mensyaratkan bentuk sebaran parameter
populasi. Statistik nonparametrik dapat digunakan pada data yang memiliki
sebaran normal atau tidak. Statistik nonparametrik biasanya digunakan untuk
melakukan analisis pada data nominal atau ordinal. Keunggulan
dari statistik nonparametrik yaitu, tidak
membutuhkan asumsi normalitas; secara umum metode statistik non-parametrik
lebih mudah dikerjakan dan lebih mudah dimengerti jika dibandingkan dengan
statistik parametrik karena ststistika non-parametrik tidak membutuhkan
perhitungan matematik yang rumit seperti halnya statistik parametrik; statistik
non-parametrik dapat digantikan data numerik (nominal) dengan jenjang
(ordinal); kadang-kadang pada statistik non-parametrik tidak dibutuhkan urutan
atau jenjang secara formal karena sering dijumpai hasil pengamatan yang dinyatakan
dalam data kualitatif; pengujian hipotesis pada statistik non-parametrik
dilakukan secara langsung pada pengamatan yang nyata. Walaupun pada statistik
non-parametrik tidak terikat pada distribusi normal populasi, tetapi dapat
digunakan pada populasi berdistribusi normal. Contoh statistik nonparametrik
yaitu Kolerasi Spearman (Spearman Rank Order Correlation) dan Chi Square.
Berbeda halnya dengan analisis data kualitatif.
Menurut Sugiyono (2010) analisis data dalam penelitian kualitatif
dilakukan sejak sebelum memasuki
lapangan, selama di lapangan dan setelah selesai di lapangan.
a. Analisis Sebelum di
Lapangan
Penelitian kualitatif telah melakukan analisis data sebelum peneliti
memasuki lapangan. Analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan
yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Fokus penelitian ini masih bersifat sementara dan berkembang setelah memasuki
dan selama di lapangan.
b. Analisis Selama di Lapangan dan Setelah Selesai di Lapangan
Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan
pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data
dalam periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis
terhadap jawaban yang diwawancarai. Bila jawaban yang diwawancarai setelah
dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneiti akan melanjutkan pertanyaan
lagi, sampai tahap tertentu sihingga dipeoleh data yang dianggap kredibel.
Miles and Huberman (dalam, Sugiyono 2010), mengemukakan bahwa aktivitas dalam
analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara
terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Analisis data dilakukan
melalui 3 tahap, yaitu data reduction (reduksi data), data display (penyajian
data), dan Conclusion Drawing / Verification.
· Data
Reduction (Reduksi Data)
Reduksi data berarti merangkum, memilih hal yang pokok, memfokuskan pada
hal yang penting, dicari pola dan temanya. Misalkan
pada bidang pendidikan, setelah peneliti memasuki setting sekolah sebagai
tempat penelitian, maka dalam meraduksi data peneliti akan memfokuskan pada
murid yang memiliki kecerdasan tinggi dengan mengkatagorikan pada aspek gaya
belajar, perilaku social, interalsi dengan keluarga dan lingkungan.
· Data
Display (penyajian data)
Data display berarti mendisplay data yaitu menyajikan data dalam bentuk
uraian singkat, bagan, hubungan antar katagori, dsb. Menyajikan data yang
sering digunakan dalam penelitian kualitatif adalah bersifat naratif. Ini
dimaksudkan untuk memahami apa yangterjadi, merencanakan kerja selanjutnya
berdasarkan apa yang dipahami.
· Conclusion
Drawing / Verification
Langkah terakhir dari model ini adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Kesimpulan dalam penelitian mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang
dirumuskan sejak awal namun juga tidak, karena masalah dan rumusan masalah
dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan berkembang setelah
peneliti ada di lapangan. Kesimpulan penelitian kualitatif merupakan temuan
baru yang sebelumnya belum ada yang berupa deskripsi atau gambaran yang
sebelumnya belum jelas menjadi jelas dapat berupa hubungan kausal / interaktif
dan hipotesis / teori.
2.4 Langkah-langkah
Analisis Data
Menurut Sukardi (2003), ada beberapa langkah
yang perlu dilalui agar proses analisis menjadi lebih terarah, yakni skoring,
tabulasi, mendeskripsikan data, dan melakukan uji statistika.
a.
Skoring
Skoring adalah pemberian nilai pada setiap
jawaban yang dikumpulkan peneliti dari instrumen yang telah disebarkan. Setiap
item pertanyaan yang dimunculkan pada instrumen
dikuantifikasikan dalam bentuk angka. Misalnya, pada saat angket disebarkan
aternatif jawaban yang diberikan masih
berupa kualitatif, maka pada tahap ini harus dikuantifikasikan. Pada tahap ini
peneliti memberikan nilai atau bobot pada setiap alternatif jawaban.
Contoh alternatif jawaban pada angket.
·
Selalu : 3
·
Belum tentu : 2
·
Tidak : 1
b.
Tabulasi
Setelah tahap skoring, hasilnya ditransfer
dalam bentuk yang lebih ringkas dan mudah dilihat. Mencatat skor secara
sistematis akan memudahkan pengamatan data yang diperoleh. Apabila analisis
data membandingkan dua kelompok, maka data ditempatkan dalam kolom yang
berbeda. Dengan menggunakan prinsip tabulasi ini, seorang peneliti akan dapat
menentukan arah selanjutnya teknik analisis apa yang diperlukan, tergantung
pada tujuan analisis data yang hendak dicapai.
c.
Mendeskripsikan data
Mendeskripsikan data adalah menggambarkan data
yang ada guna memperoleh bentuk nyata dari responden, sehingga lebih dimengerti
oleh peneliti atau seseorang yang tertarik dengan hasil penelitian yang
dilakukan. Analisis data yang paling sederhana dan sering digunakan oleh
peneliti atau pengembang adalah mmenganalisis data yang ada dengan menggunakan
prinsip-prinsip deskriptif. Dengan menganalisis secara deskriptif dapat
mendeskripsikan data secara lebih ringkas, sederhana, dan lebih mudah
dimengerti. Yang termasuk analisis deskriptif antara lain mean, median, modus,
quartil, desil, persentil, standar deviasi, dan varian.
d.
Melakukan uji statistika
Uji statistika atau analisis inferensial merupakan pengolahan data yang diperoleh dengan
menggunakan rumus-rumus atau aturan-aturan yang berlaku, sesuai dengan pendekatan penelitian atau
desain yang diambil. Penggunaan rumus atau aturan-aturan
tersebut hendaknya mampu mengukur dan sesuai dengan tujuan atau hasil
penelitian yang ingin peneliti capai.
2.5 Menginterprestasikan
Penafsiran atau interpretasi tidak lain dari
pencarian pengertian yang lebih luas tentang penemuan-penemuan. Penafsiran data
tidak dapat dipisahkan dari analisis, sehingga sebenarnya penafsiran merupakan
aspek tertentu dari analisis, dan bukan merupakan bagian dari analisis.
Interpretasi data perlu dilakukan untuk memberikan arti mengenai hasil dari
analisis data yang telah dilakukan sebelumnya. Menurut Moh.Nazir (dalam, Wahyulis
2010) ada beberapa pengertian penafsiran data adalah sebagai berikut.
a.
Penafsiran adalah penjelasan yang
terperinci tentang arti yang sebenarnya dari materi yang dipaparkan. Data yang telah dalam bentuk tabel, perlu diberikan penjelasan tang terperinci
dengan
tujuan untuk untuk menegakkan keseimbangan suatu penelitian, dalam pengertian
menghubungkan hasil suatu penelitan dengan penemuan penelitian lainnya, Untuk
membuat atau menghasilkan suatu konsep yang bersifat menerangkan atau
menjelaskan.
b.
Penafsiran dapat menghubungkan suatu
penemuan studi exsploratif menjadi suatu hipotesis untuk suatu percobaan yang
lebih teliti lainnya. Misalnya, seorang peneliti sesang
mempelajari sikap dari para transmigran yang berasal dari Jawa Timur, Bali
terhadap penduduk setempat di Aceh, maka dari data penelitian di Aceh perlu
dibuat penafsiran untuk menyajikan kesinambungan penemuan tentang pengaruh
pergaulan pribadi antara anggota transmigran dari kelompok sosial yang berbeda
tersebut di daerah lain, misalnya di Sulawesi dengan penemuan di Aceh.
Untuk itu, penafsiran data sangat penting
kedudukannya dalam proses analisis data penelitian karena kualitas analisis
dari suatu peneliti sangat tergantung dari kualitas penafsiran yang diturunkan
oleh peneliti terhadap data.
Stringer (dalam, Wahyulis 2010) mengemukakan beberapa teknik menginterpretasikan hasil analisis data
kualitatif adalah sebgai berikut.
a. Memperluas analisis dengan mengajukan pertanyaan. Hasil analisis mungkin
masih miskin dengan makna, dengan pengajuan beberapa pertanyaan hasil tesebut
bisa dilihat maknanya. Pertanyaan dapat berkenaan dengan hubungan atau
perbedaan antara hasil analisis, penyebab, aplikasi dan implikasi dari hasil
analisis.
b. Hubungan temuan dengan pengalaman pribadi. Penelitian tindakan sangat erat
kaitanya dengan pribadi peneliti. Temuan hasil analisis bisa dihubungkan dengan pengalaman-pengalaman pribadi peneliti yang cukup kaya.
c. Minat nasihat dari teman yang kritis. Bila mengalami kesulitan dalam
menginterpretasikan hasil analisis, mintalah pandangan kepada teman yang
seprofesi dan memiliki pandangan yang kritis.
d. Hubungkan hasil-hasil analisis dengan literatur. Factor eksternal yang
mempunyai kekuatan dalam memberikan interpretasi selain teman, atau kalau
mungkin ahli adalah literature. Apakah makna dari temuan penelitian menurut
pandangan para ahli, para peneliti dalam berbagai literature.
e.
Kembalikan pada teori. Cara lain utuk
menginterpretasikan hasil dari analisis data adalah hubungkan atau tinjaulah
dari teori yang relevan dengan permasalahan yang dihadapi.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Analisis data merupakan proses
mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan
uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja
seperti yang didasarkan oleh data.
Dalam rangka analisis dan
interpretasi data, perlu dipahami tentang keberadaan data itu sendiri. Secara
garis besar, keberadaan data dapat digolongkan ke dalam dua jenis, yaitu : data
bermuatan kualitatif dan data bermuatan kuantitatif
Teknik
analisis data ada dua, yaitu teknik analisis data kuantitatif dan teknik
analisis data kualitatif yaitu teknik analisis data kuantitatif dengan
menggunakan statistik, meliputi statistik deskriptif dan
inferensial. Statistik inferensial meliputi statistik parametris dan non
parametris. Teknik analisis data kualitatif dilakukan dari sebelum penelitian,
selama penelitian, dan sesudah penelitian yang meliputi analisis sebelum di
lapangan, teknik analisis selama di lapangan model Miles dan Huberman dan teknik
analisis data menurut Spradley.
Secara garis besar, analisis data
meliputi 4 langkah, yaitu : Persiapan (scoring), tabulasi, mendesktripsikan datadan melakukan uji statistika. Penafsiran data sangat penting kedudukannya dalam proses analisis data
penelitian karena kualitas analisis dari suatu peneliti sangat tergantung dari
kualitas penafsiran yang diturunkan oleh peneliti terhadap data.
DAFTAR
PUSTAKA
Prihanto, Asep. tt. Pengantar Statistik Non Parametrik. Bandung:
Universitas Brawijaya.
Sanjaya, Wina. 2002. Penelitian
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Sugiyono. 2006. Memahami
Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. 2011. Metode
Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta
Sukardi. 2003. Metodelogi
Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Wahyulis, Tri. 2010. Analisis
Data. Malang: Tidak diterbitkan
nama belog yang kreatip :D
BalasHapuspemula :D
BalasHapusmua ci hahahha,
BalasHapusvisit back
http://gubuk-fakta.blogspot.com/
https://facebook.com/gubukfakta/
http://id.ipanelonline.com/register?inviter_id=2216187
baiklah bend :D
BalasHapusfollow aku gik :D
BalasHapusMobil tank bawa kayu
BalasHapusThank youuuu🙏
konyol
BalasHapus